Pembayaran Digital dengan QRIS Sentuh Pelaku Usaha Mikro

Pemerintah terus mengkampanye transkasi non tunai atau cashless. Salah satunya menggunakan metode pembayaran dengan barcode atau QRIS. Banyak manfaat dirasakan penjual maupun pembeli saat bertransaksi dengan QRIS.

Seperti yang diungkap oleh pelaku usaha mikro Azurabun Handy Craft, Cut Dian Erfina. Ia yang juga menjadi binaan BRI ini mengatakan, QRIS membuat transaksi menjadi praktis. Baik pembeli maupun penjual tidak perlu lagi menyediakan uang cash dalam jumlah banyak.

Media Asing Kembali Soroti Aceh Terkait Kedatangan Rohingya, Sebut Pemerintah Kekurangan Sumber Daya Halaman 4 Pembayaran Digital dengan QRIS Sentuh Pelaku Usaha Mikro Pertumbuhan Pelaku Usaha Mikro dan Komunitas Jadi Sasaran Bank Digital

Pemerintahan Jokowi dan Penerusnya Didesak Setop Proyek Strategis Nasional yang Berbenturan Rakyat Pelaku UMKM di Sultra Wajib Tahu! Ini Delapan Langkah Registrasi QRIS Untuk Pelaku Usaha Mikro Strategi Israel Bombardir Rata Tanah Gaza Malah Jadi Bumerang: Hamas Justru Makin Kuat Halaman 3

"Kalau seperti ini (QRIS) lebih memudahkan. Orang orang nggak capek juga bawa cash money yang besar. Lebih memudahkanlah buat kita pedagang," kata dia ditemui di Cilandak, Jakarta, Sabtu (20/5/2023). Dian menuturkan, dirinya mendapatkan fasilitas QRIS sejak ia menjadi binaan BRI di tahun 2022. Semenjak itu juga, perempuan asal Depok ini juga disering diajak BRI untuk mengikuti beragam jenis bazar.

"Saya menjadi binaan BRI itu tahun 2022. Diberi QRIS dan sering diajak ikut bazar," kata dia. Sejauh ini, dirinya masih menggunakan QRIS. Selain praktis, tidak ada biaya transaksi yang dibebankan kepada pelaku usaha mikro alias gratis.

Sementara itu, Angga pegawai dari bisnis snack toples Jj mengungkapkan, tranformasi digital pada sistem pembayaran di snack toples Jj baru dilakukan sekitar tahun 2021 lalu. Padahal, usaha yang dijalankan oleh bosnya Jumiatun ini telah dirintis sejak tahun 2012. Saat itu, pembayaran mayoritas menggunakan uang cash.

"Usaha ini dimulai sejak tahun 2012. Dulunya semua transaksi harus cash, datang langsung ke toko di Cijantung," ujar Angga. "Semenjak ikut bazar BRI tahun 2021, kami dikasih QRIS," lanjut dia. Tak butuh waktu lama, sosialisasi pembayaran dengan QRIS cepat ditangkap oleh masyarakat.

"Di awal sampai sekarang itu gak ada hambatan. Pembeli bisa bayar QRIS atau cash juga semua kita layani," ujar Angga. Angga menyatakan, transaksi non tunai membuat pedagang tidak pusing pusing membawa uang tunai. Transkasi langsung masuk ke rekening yang didaftarkan.

"Sehingga gak repot mencatat. Jadi rapi transaksinya. Bayar semua masuk ke rekening bos," ungkap dia. Dalam sekali kegiatan bazar, snack toples Jj bisa mengantongi keuntungan bersih hingga Rp 1 juta. Semangat membiasakan transaksi non tunai juga digaungkan oleh BRI termasuk kepada pelaku UMKM.

Pemimpin Cabang BRI Jakarta Pasar Minggu Wahib Gunandi menyebut, QRIS banyak memberi manfaat bagi penjual dan pembeli. "Harusnya membantu, karena gak perlu bawa uang, banyak was was di jalan, menghindari uang palsu. Semua langsung masuk rekening. Kan seneng ya apalagi untuk UMKM itu biaya adminnya gak ada 0 rupiah," ujar dia ditemui di Jakarta, Sabtu (20/05/2023).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *