Daftar Isi
Tips Menghindari Investasi Bodong Terbaru 2020
Pada pembahasan sebelumnya Admin sudah membahas tentang salah satu Investasi tidak jelas atau bisa disebut dengan Investasi Bodong, bagi kalian yang belum membaca kalian bisa mampir ke hakaman ini ” JD Union Tutup Aplikasinya ” agar kalian bisa melihat tentang bagaimana Investasi palsu ini mencari korban.
Apalagi saat ini di masa pandemi dimana ekonomi kita sedang mengalami kesulitan, malah uang kita dimanfaatkan untuk hal yang salah, semoga untuk para korban JD Union bisa mengatasi masalah ini karena beberapa kerugian yang Admin lihat lumayan cukup besar bahkan ada yang lebih dari Rp. 100.000.000,.
Kebanyakan orang sebenarnya memiliki niatan untuk melakukan Investasi, namun mereka kebanyakan tidak tahu apa yang harus mereka lakukan sehingga mereka sering memilih jenis Investasi yang salah bahkan Investasi Palsu pun kadang menjadi pilihan, untuk kalian yang memiliki niatan untuk melakukan Investasi silahkan baca ” Jenis Investasi ” agar lebih memudahkan kalian dalam memilih Investasi.
Ciri – Ciri Investasi Bodong
Kembali ke topic, dibawah ini Admin akan memberikan informasi seputar Ciri – Ciri dari Investasi palsu ini, apa saja sih yang harus kalian perhatikan dari sebuah Platform Investasi tersebut, agar kalian tidak salah pilih dan juga keuangan kalian akan menjadi aman, yuk simak.
Tidak Memiliki Naungan Hukum Jelas
Salah satu yang paling harus diperhatikan dari sebuah Badan / Platform untuk melakukan Investasi adalah adanya legalitas badan hukum yang menaunginya, dan di Indonesia sendiri kegiatan Investasi di naungi oleh BAPEPAM, namun saat ini sudah dikelola sepenuhnya oleh OJK.
Jika Platform Investasi yang kalian pilih tidak dinaungi oleh OJK ( Otoritas Jasa Keuangan ) maka itu adalah salah satu red flag yang ada, segera pindah ke Instansi lainnya, karena banyak sekali Instansi / Perusahaan Investasi yang berada dibawah naungan hukum OJK, dibawah adalah LOGO OJK, setiap lembaga / Badan keuangan akan diawasi oleh OJK.

Imbal Hasil Investasi Tidak Masuk Akal
Salah satu hal yang harus diwaspadai lainnya adalah imbal hasil yang diberikan oleh Investasi Bodong adalah sangat sekali tidak masuk akal, bahkan mereka kadang berani memberikan return yang cukup fantastis sehingga akan semakin banyak orang yang tergiur untuk bergabung bersama mereka.
Biasanya Imbal hasil dari Investasi palsu ini adalah 75% bahkan tidak jarang ada lembaga Investasi yang menjanjikan return lebih dari 100% loh, cukup gila bukan, padahal kalau kita tahu berbagai jenis instrumen Investasi tidak akan ada memberikan hasil yang setinggi itu.
Contohnya sendiri adalah Deposito, biasanya bunga Deposito antar Bank adalah paling tidak 4% sampai dengan 6% tergantung dari jumlah Deposit yang diberikan ke Bank, namun umumnya adalah 4% – 5%, imbal hasil 6% untuk Deposit diatas Rp. 100.000.000 biasanya dan itu didapatkan dalam waktu 1 tahun.
Untuk saat ini sendiri imbal hasil terbesar adalah Saham, dengan rate paling tidak antara 20% sampai 25% itupun dengan jangka waktu 1 tahun dan tidak ada isu buruk dari Perusahaan yang dibeli sahamnya, namun pada tahun 2020 ini imbal hasil Admin sendiri lebih dari 100% atau bahkan mencapai 125%.
Hal ini sangat jarang terjadi dan dibutuhkan waktu khusus untuk mendapatkan return dengan nilai yang cukup fantastis tersebut, karena banyak sekali Saham yang Under Value pada tahun 2020 ini sehingga Admin mendapatkan kesempatan untuk membeli saham di harga murah dan menjualnya di harga yang mahal seperti Saham SOHO maupun KAEF dan juga INAF.
Berbeda dengan Investasi Bodong yang menjanjikan bisa memberikan return yang sama setiap bulan dan selalu konstan, padahal lembaga Investasi resmi saja tidak berani memberikan jaminan tersebut, dan ini bisa menjadi Red Flag kedua yang harus kalian waspadai.
Produk Investasi Bodong Tidak Jelas
Hal yang harus di pantau selanjutnya adalah Produk Investasi yang disediakan, jika kalian membeli Produk Investasi kalian pasti akan memiliki barangnya, seperti contohnya adalah Emas, Tanah, Deposito, Surat Berharga, Saham, dan berbagai macam produk Investasi lainnya.
Tidak seperti Investas palsu yang tidak memiliki barang atau jika mereka memiliki barang maka barang diberikan adalah barang yang tidak jelas seperti contohnya adalah JD Union dimana mereka harus membeli produk palsu untuk meningkatkan rating Seller di E-Commerce.
Ataupun produk dari Melia Sehat Sejahtera yang dibilang bisa memberikan kesembuhan untuk segala penyakit, selain itu ada Ecoracing yang juga mengatakan produk mereka bisa mengurangi konsumsi bahan bakar pada Kendaraan padahal tidak ada bukti jelas tentang hal tersebut.
Nah sudah jelas bukan tentang apa itu Investasi Bodong ? jika kalian memiliki pertanyaan seputar Investasi silahkan tuliskan dibawah, dengan senang Admin akan membahasnya, terima kasih sudah membaca di Invest Muda.