Daftar Isi
Panduan Investasi Saham Untuk Pemula
Pada pembahasan kali ini Admin akan memberikan tips seputar Investasi Saham untuk kalian yang baru saja masuk di dunia Investasi, atau bahkan baru ingin masuk ke dunia Investasi, jadi untuk kalian yang sudah senior bisa minggir dulu, biarkan Newbie belajar dari awal, yuk kita mulai pembahasannya.
Perlu diketahu pada tahun 2020 ini Pasar Saham memiliki gejolak yang sangat tidak bisa ditentukan, oleh karena hal ini banyak sekali Investor yang berhasil memiliki keuntungan yang sangat basar bahkan mencapai double ataupun triple dari Investasi mereka, bayangkan jika kalian memiliki uang Rp. 150.000.000 hanya dalam waktu 3 – 4 bulan uang kalian menjadi Rp. 300.000.000 bahkan sampai Rp. 450.000.000 hanya dalam waktu yang sebentar.
Bayangkan jika kalian menabung selama 5 – 10 Tahun untuk mendapatkan uang sekitar Rp. 150.000.000 dan hanya beberapa waktu sekejap uang kalian bertambah menjadi double atau malah triple dari sebelumnya, hal ini cukup menarik bukan, hal ini sendiri memang nyata, jika kalian mengikut berita seputar saham pasti kalian tidak akan kaget dengan hal ini.
Contohnya adalah saham Tesla, pada beberapa bulan lalu harga saham Tesla adalah $361 pada bulan Maret lalu, namun hanya dalam waktu beberapa bulan saja Saham Tesla melonjak sangat tajam bahkan hingga mencapai angka $1.500 dalam waktu 3 – 4 bulan, bayangkan berapa profit yang kalian dapatkan jika kalian mendapatkan Saham Tesla saat itu.
Namun rupanya tidak banyak orang yang mengambil kesempatan ini untuk mencari untung, Admin sendiri pun juga kehilangan momentum yang sama, namun Admin masih kebagian sedikit profit meskipun sempat ketinggalan kereta sebelumnya.
Kebanyakan orang sendiri tidak mengambil kesempatan ini, hal ini dikarenakan orang – orang sibuk untuk memikirkan hal lainnya, atau bahkan mereka tidak mengetahu tentang apa itu saham, maka dari itu Admin membuat Panduan Investasi Saham untuk pemula yang Admin tuliskan ini.
Pengertian Pasar Saham Untuk Pemula
Dibawah ini adalah contoh untuk kalian dalam mempermudah pengertian tentang pasar saham, contohnya adalah kalian memiliki ide bisnis yang cukup kreatif, yaitu menciptakan sebuah website yang menjual berbagai macam hal, contolah misalnya Tokopedia, dimana Tokopedia merupakan Marketplace yang menjual berbagai macam barang kebutuhan.
Rupanya ide kalian disambut hangat oleh market nasional, sehingga dalam waktu 1 tahun kalian sudah berhasil mendapatkan profit, namun dari profit yang ada tersebut rupanya kalian tidak cukup untuk melakukan expansi Perusahaan, dan untuk melakukan expansi Perusahaan membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Nah jika misalnya kalian tidak melakukan expansi maka takutnya ide kalian yang sekarang berjalan baik ini nantinya akan diambil oleh kompetitor lainnya dan Perusahaan kalian malah akan mengalami stagnan karena tidak melakukan expansi dan semua keuntungan market diambil oleh kompetitor kalian.
Disinilah Pasar Saham bekerja, dimana kalian bisa menjual sebagian kepemilikan Perusahaan kalian untuk mendapatkan modal untuk melakukan expansi Perusahaan kalian, anggaplah harga Perusahaan kalian sekitar Rp. 100.000.000, dan kalian memecahnya menjadi 1 Juta saham, dengan harga setiap sahamnya Rp. 100
Jika kalian berhasil menjual setidaknya 100.000 Saham saja, maka kalian bisa mendapatkan setidaknya Rp. 10.000.000 dari penjualan saham kalian, dengan modal tersebut kalian bisa melakukan expansi Perusahaan kalian, namun ini artinya kalian hanya akan memiliki 90% kewenangan pada Perusahaan kalian, sisanya 10% menjadi kewenangan Investor Perusahaan kalian.
Setelah kalian melakukan expansi, rupanya bisnis kalian semakin lancar dan semakin banyak profit yang kalian dapatkan bahkan Perusahaan kalian kini mulai diliput berita dan kalian mendapatkan perhatian dari public, kalian ingin menggunakan kesempatan ini untuk melakukan expansi Perusahaan kalian lagi bukan hanya dalam skala nasional, namun international.
Karena banyak yang sudah mengenal kalian melalui media akhirnya banyak Investor yang tertarik untuk memiliki saham kalian, namun proses pembelian saham ini tidak bisa dilakukan di Kantor kalian, harus ada middleman yang mengatur tentang transaksi ini, sebutannya adalah Broker.
Namun sebelum kalian bisa menjual saham untuk umum, kalian harus terdaftar terlebih dahulu di pasar saham, dan setelah itu nantinya kalian akan bisa bertransaksi di pasar saham kalau di Indonesia namanya adalah Bursa Efek Indonesia, saat ini Kepemilikan Saham kalian adalah 90%, lalu kalian ingin menjual 20% saham tersebut di Pasar Saham Indonesia.
Disinilah peran Pasar Saham, sebagai penjembatan antara Pemilik Usaha dan juga Investor, Pemilik Usaha merilis saham mereka untuk mendapatkan tambahan modal, sedangkan Investor akan memberikan uang untuk nantinya berharap mereka akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang, Pasar Saham sebagai penjembatan untuk mempertemukan keduanya.
Apa Itu Broker ?
Panduan Investasi Saham selanjutnya adalah pengenalan tentang Broker, pada saat kalian ingin membeli saham kalian tidak bisa langsung menuju Perusahaan yang ingin kita beli sahamnya, kalian harus menggunakan Middleman sebagai perantara, dan Perantara tersebut adalah Broker yang ada di Pasar Saham.
Broker sendiri bisa sebagai Perusahaan ataupun Individual atau bahkan Perbankan, jadi jika kalian ingin bertransaksi saham kalian harus melalui mereka, perlu diketahui juga Middleman menerapkan system Fee untuk setiap transaksi mereka, namun tidak besar, tergantung dari seberapa besar transaksi kalian.
Namun seiring dengan perkembangan jaman dan banyaknya inovasi di dunia saham, membuat transaksi saham semakin dibuat menjadi modern, saat ini untuk bertransaksi saham sudah tidak harus melalui broker lagi, melainkan bisa dengan menggunakan Sekuritas.
Broker dan Sekuritas memiliki fungsi yang sama, sebagai penjembatan antara Pemilik Perusahaan dan Investor, namun keduanya memiliki peranan yang berbeda, Broker sendiri adalah orang yang melakukan eksekusi perdagangan atas nama orang lain, sedangkan sekuritas adalah orang yang melakukan perdagangan atas nama sendiri.
Admin sendiri saat ini menggunakan Sekuritas, yaitu Mirai Asset Sekuritas, Stockbit dan juga Mandiri Sekuritas (MOST), mungkin kalian bertanya – tanya kenapa harus menggunakan banyak sekuritas, ini adalah preverensi Admin sendiri, Admin membagi Akun Sekuritas tersebut untuk kepentingan yang berbeda, satu untuk Trading harian, sisanya untuk Investasi jangka panjang.
Bagaimana Cara Mendapatkan Keuntungan Di Pasar Saham ?
Panduan Investasi Saham selanjutnya adalah bagaimana cara mendaptkan Keuntungan di Pasar Saham, untuk mendapatkan keuntungan di pasar saham bisa dibilang cukup mudah, namun praktek analisanya yang sulit, untuk mendapatkannya kalian hanya perlu membeli saham di harga murah dan menjualnya di harga mahal, hal ini disebut dengan Capital Gain.
Dimana kalian mendapatkan keuntungan dari perbedaan harga, misalnya saham Tokopedia sebelumnya berharga Rp. 100, rupanya dalam waktu 2 tahun Tokopedia mengalami kenaikan saham yang cukup bagus, lalu kalian menjual saham tersebut di harga Rp. 500, kalian sudah mendapatkan Rp. 400 dari harga awal Rp. 100, disitulah yang disebut dengan capital gain.
Selain capital gain, untuk mendapatkan keuntungan lainnya adalah dengan cara Dividen, Dividen diberikan setiap tahun oleh Perusahaan kepada para Investor, jumlah dividen sendiri tergantung dari jumlah saham yang kalian miliki, contoh misalnya kalian memiliki 100.000 Saham di Tokopedia, lalu ada berita tentang pembagian Dividen per lembar adalah Rp. 20
Perlu di ingat 1 Lot saham adalah 100 Lembar Saham, ini artinya jika kalian memiliki 100.000 Saham, maka ( jumlah lembar saham x Jumlah Saham ) 100 X 100.000 = 10 Juta lembar saham, jika per lembar saham mendapatkan Rp. 20 maka (20 x 10.000.000 = Rp. 20.000.000) kalian akan mendapatkan pembagian Dividen sebesar Rp. 20.000.000
Jangan Memilih Saham Sembarangan
Panduan Investasi Saham berikutnya adalah jangan pernah memilih saham secara sembarangan, di Pasar Saham memang banyak kesempatan untuk mendapatkan keuntungan, namun tidak sedikit juga banyak orang kehilangan harta mereka karena mereka memilih jalan yang salah.
Ketika kalian ingin membeli sebuah saham pastikan lakukan analisa terlebih dahulu, jangan membeli saham karena katanya akan naik, karena katanya akan dapat dividen dan sebagainya, lakukan analisa sebelum membeli saham kalian, tidak sedikit orang yang kehilangan harta bendanya karena menaruh uang di saham yang salah.
Perhatikan laporan keuangannya setiap 5 tahun belakang, apakah mengalami pertumbuhan yang bagus atau justru naik turun tidak jelas, untuk Perusahaan berkembang yang bagus angka pertumbuhannya tidak terlalu banyak tapi lebih cenderung stabil dan meningkat secara perlahan, itu adalah indikasi Perusahaan yang performanya bagus, namun masih perlu dilihat lebih dalam lagi.
Semoga informasi diatas membantu kalian dalam belajar tentang Investasi Saham, Admin akan memberikan informasi lainnya seputar saham pada waktu yang lainnya, terima kasih sudah membaca di Invest Muda.